still learning....

Sabtu, 13 Agustus 2011

(Don't) stop believing....

Oprah Show salah satu tayangan talk show terbitan Amerika yang menjadi "favoritku". Maaf kalau kata favoritnya harus diapit tanda kutip karena dalam hati dan lebih jauh dalam lagi memang menjadi kegemaran, tapi nontonnya sangat jarang sekali. Kalau kebetulan lagi di rumah dan saluran TV yang menayangkannya yang menjadi pilihan remote TV, maka ditontonlah acara itu, tapi kalau tidak, berarti saya berkhianat dengan tontotan Oprah Show.......

Salah satu episode yang sangat menyentuh "sisi hitam" dari diri saya untuk kemudian memutuskan untuk mulai mengurangi persentasi "sisi hitam" dan memindahkannya ke "sisi putih" yaitu episode Don't Stop Believing. Episode ini menayangkan orang - orang yang termarginalkan dan terpinggirkan, namun mereka percaya bahwa mereka tidak selamanya akan berada dalam lingkungan marginal yang membesarkan mereka. Mereka percaya bahwa suatu saat mereka akan terbebas dari kondisi itu tentunya dengan satu kata kunci utama yaitu "bekerja keras".

Sesi pertama dari eposiode itu menampilkan bintang tamu dari grup band Journey yang mempopulerkan lagu Don't Stop Believing yang menjadi tema dari episode Oprah Showa hari itu. Pada dasarnya bukan Journey yang menjadi fokus utama, tapi vokalisnya yaitu Arnel P (sori lupa "P" itu panjangnya apa, agak susah ingatnya karena namanya Filipina banget). Arnel merupakan orang Filipina, yang lahir dan besar di sana. Arnel lahir dan besar di lingkungan yang sangat miskin dan terpinggirkan di Filipina. Namun Arnel memiliki keyakinan dalam dirinya bahwa suatu saat dia akan keluar dari kondisi itu dan telah berjanji dalam dirinya sendiri bahwa apabila dia berhasil keluar, Arnel akan melakukan sesuatu untuk lingkungan dan orang - orang yang telah menjadi bagian dari kehidupannya saat itu. Dan kerja keras ternyata berhasil membuat Arnel keluar dari kondisinya yang sangat miskin dan menjadi vokalis band terkenal dunia Journey. Kegigihannya untuk berusaha menjadi lebih baik telah mengantarkannya ke kehidupan yang mungkin dia sendiri tidak pernah bayangkan akan seperti yang dia jalani saat ini, mungkin pada saat Arnel bermimpi untuk memperbaiki kehidupannya, bayangannya mungkin paling tidak setingkat lebih baik dari kondisinya saat itu, namun hidup yang dijalaninya saat ini justru berkali lipat tingkatannya dari apa yang impikannya. Menjadi terkenal dan mapan tidak membuat Arnel lupa akan kehidupannya sebelumnya, terutama orang tuanya. Arnel mengatakan bahwa orangtuanya memiliki peran yang sangat besar yang mendorongnya dan menyemangatinya untuk membangun  masa depannya lebih baik dari orang tuanya. Bagi mereka, Arnel tetap putra mereka yang tumbuh dalam lingkungan yang serba terbatas dan meskipun Arnel sekarang sudah mengangkat mereka ke kehidupan yang lebih berkualitas, perlakuan mereka kepada Arnel tetap sama seperti Arnel sebelumnya, tetap dengan penuh cinta kasih. Sebagai bentuk syukur atas apa yang telah diraihnya, Arnel juga ingin melakukan sesuatu yang berarti bagi kampung halamannya, terutama pada lingkungan dimana dia dibesarkan dan pada orang - orang yang juga mengalami kehidupan yang sama ketika Arnel masih berada di tempat kumuh. Arnel ingin membantu mereka yaitu dengan dengan membangun shelter atau rumah penampungan yang diberi nama AP Shelter (AP yang merujuk pada nama Arnel).
Sesi kedua, menampilkan tamu seorang gadis kulit hitam Khadijah Williams yang tumbuh dan besar di tempat penampungan tanpa pernah merasakan rumah yang sesungguhnya. Khadijah bersama ibu dan kakak perempuannya berpindah - pindah tempat tinggal dari penampungan satu ke penampungan lainnya, yang berdampak juga bahwa setiap tahun Khadijah harus berpindah dari satu sekolah ke sekolah lainnya. Namun pada saat Khadijah duduk di bangku senior high (SMA), dia bertahan pada satu sekolah yang sama meskipun setiap hari selama kurang lebih 2 tahun Khadijah harus menempuh perjalanan selama 1 jam dari penampungan tempatnya tinggal menuju sekolahnya. Demikian pula dengan belajar, berada penampungan tidak memberikan waktu dan situasi yang cukup baik untuk mendukungnya belajar ataupun mengerjakan tugas sekolah. Karena di penampungan pukul 22.00 seluruh lampu akan dipadamkan, padahal saat itu Khadijah harus belajar ataupun menyelesaikan tugas sekolahnya. Kondisi itu tidak menghalangi Khadijah untuk terus belajar, dan dia pun memanfaatkan perpustakaan sebagai tempatnya belajar. Berada di lingkungan yang kurang sehat untuk tumbuh menjadi orang yang baik, tidak membuat Khadijah harus terpengaruh dengan lingkungannya. Dukungan ibunya dan saudarinya yang menjadi penyemangat bagi Khadijah untuk membentuk dirinya menjadi seorang gadis muda yang kuat. Dengan segala kerja keras, dorongan keluarganya, dan kesabaran membuahkan hasil yaitu menjadi lulusan terbaik di sekolahnya dan akhirnya mendapatkan beasiswa penuh dari universitas bergengsi nomor 1 dunia dan menjadi universitas impian pelajar seluruh dunia, yaitu Harvard University (universitas impian ku juga tuh!! my top list university ever, but finally i got stuck and finished my graduate in the top bottom university...life is hard for me). Bukan hanya itu, Khadijah pun diminta untuk mendampingi Oprah melakukan kunjungan sosialnya di Afrika, yang tentunya dijawab Khadijah "absolutely I will"....(why Oprah never asked me that ???).
Sesi ketiga Oprah Show di episode Don't Stop Believing menghadirkan tamu seorang astronot yang tanpa kenal lelah dan putus asa berjuang untuk mewujudkan cita - citanya menjadi astronot dan dia harus menunggu selama 41 tahun untuk mewujudkannya. Maaf namanya lupa.....hehehehe......Astronot ini merupakan keluarga petani imigran miskin dari Mexico. Ayahnya selalu mendorongnya untuk bekerja keras dan belajar tekun agar dapat menjalani hidup yang lebih baik dari kehidupan mereka saat itu. Orang tua astronot ini tidak ingin anak-anak mereka menjadi miskin seperti mereka dan orang tuanya menyadari bahwa pendidikan adalah jalan terbaik yang harus menjadi fokus bagi mereka dalam membesarkan anak-anak mereka. Dan apa yang orang tua astronot ini impikan melalui pendidikan bagi anak-anaknya, terbukti dan salah satu putra mereka berhasil menjadi astronot.

Dari ketiga kisah di atas, ternyata kerja keras, kegigihan, kesabaran, ketekunan dan tentunya pendidikan merupakan kunci utama untuk memperbaiki kehidupan. Dengan kerja keras kita tidak akan pernah mengenal kata lelah, dengan kegigihan akan membuat kita menjadi semakin kuat, ketekunan akan membantu kita menjadi ulet, dan kesabaran akan membentuk kita menjadi pribadi pantang menyerah dan selalu yakin bahwa setiap kejadian pasti akan membawa hasil dan hanya waktu yang menjadi rentang batas hasil itu terlihat serta akan menjadikan kita untuk selalu bersikap positif. Dan dari semuanya itu, yang terpenting adalah pendidikan karena pendidikan memberikan kita bekal berjuang dan berkompetisi menjadi individu yang baik dan bermanfaat, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. 


Dan mengapa di awal saya mengatakan bahwa episode ini berhasil menyinggung "sisi hitam" saya karena selama ini saya ternyata tenggelam dalam suatu kondisi yang membuat saya menjadi "malas dan mandul". Saya sepertinya berada di comfort zone. Saya terlalu dan terlanjur menikmati keadaan saya saat ini, yang meskipun memang saya selalu  memimpikan apa yang saya jalani saat ini, but this is not my ultimate dream. Saya tersadar pada saat kehidupan saya mulai memasuki keadaan yang saat ini saya rasakan, saya berkata pada diri sendiri bahwa  ini baru awal perjuangan saya untuk mewujudkan impian saya dan ini tidak akan menghentikan perjuangan itu.

So, I would like to thank  Oprah for this episode.....kisah dan perjuangan orang - orang itu sudah menyadarkan saya, membangunkan saya, menampar saya. Saya kembali mengintrospeksi diri dan ternyata memang apa yang saya jalani saat ini adalah palsu...it's all fake....hal  ini bukan berarti bahwa saya tidak mensyukuri apa yang telah saya peroleh saat ini, saya sangat mensyukurinya dengan seluruh aliran darah dan hembusan napas, akan tetapi saya terlalu cepat berhenti untuk berjuang. Saya berhenti ketika perjuangan ini baru dimulai, saya malu pada diri sendiri karena saya ingkar dengan janji dan mimpi saya sendiri.  Meskipun semuanya sangat indah berada di comfort zone ini tapi terasa sangat hampa. Saya menikmatinya tapi saya juga merasa sangat kosong.
Mulai saat itu, saya kembali berjanji kepada diri sendiri bahwa saya akan kembali berjuang. Strive for my ultimate dream....dan saya tidak akan membiarkan apapun untuk menghentikan saya. It's me, it's my dream and it's my life...i live my dreams...my dreams blow the spirit in my life..........

Don't Stop Believing


Just a small town girl
Livin' in a lonely world
She took the midnight train going anywhere
Just a city boy
Born and raised in south Detroit
He took the midnight train going anywhere

A singer in a smoky room
The smell of wine and cheap perfume
For a smile they can share the night
It goes on and on and on and on

Strangers waiting
Up and down the boulevard
Their shadows searching in the night
Streetlight people
Living just to find emotion
Hiding somewhere in the night

Working hard to get my fill
Everybody wants a thrill
Payin' anything to roll the dice
Just one more time



Some will win, some will lose
Some are born to sing the blues
Oh, the movie never ends
It goes on and on and on and on

Strangers waiting
Up and down the boulevard
Their shadows searching in the night
Streetlight people
Living just to find emotion
Hiding somewhere in the night

Don't stop believin'
Hold on to that feelin'
Streetlight people

Don't stop believin'
Hold on
Streetlight people

Don't stop believin'
Hold on to that feelin'
Streetlight people


Tidak ada komentar:

Posting Komentar